Sabtu, 26 November 2011

BAB 7. ASPEK PSIKOLOGIS DALAM PEMBELAJARAN








 






Dalam pembelajaran ada beberapa aspek psikologis anak didik yang tidak bisa diabaikan atau dengan kata lain harus mendapat perhatian atau perlu diketahui. Aspek-aspek tersebut adalah persepsi, minat, sikap, motivasi dan aktivitas yang timbul atau berkembang dalam proses pembelajaran. Setelah mempelajari pokok pahasan ini diharapkan Anda dapat:
1)   menjelaskan pengertian persepsi,
2)   mengemukakan sebuah contoh bukti bahwa persepsi itu penting dalam pembelajaran,
3)   menjelaskan pengertian minat,
4)   mengemukakan sebuah contoh bukti bahwa minat itu penting dalam pembelajaran,
5)   menjelaskan pengertian motivasi,
6)   mengemukakan sebuah contoh bukti bahwa motivasi itu penting dlampembelajaran,
7)   membedakan kreativitas dengan aktivitas,
8)   menunjukkan sebuah contoh atau ilustrasi bahwa persepsi mempunyai hubungan dengan minat, sikap motivasi dan aktivits dalam pembelajaran.

7.1 Pesepsi
Persepsi  (perception) adalah proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu; biasanya dipakai dalam persepsi rasa, bila  benda yang kita ingat atau identifikasikan adalah objek yang mempengaruhi organ perasaan (Drever, 1986). Persepsi merupakan suatu proses mental dengan menyederhanakan (simpify) dan  menyusun (organize) pengalaman.  Proses biasanya terjadi secara otomatis  tapi mungkin juga dipelajari secara disengaja (Stone dan Nielsen, 1982)
Persepsi merupakan penggunaan dari pikiran (sense) untuk mamandu (to guide) aksi gerak (motor action). Pengetahuan, apakah suatu cara (recipe) “tastes right” akan tergantung pada  persepsi sebagaimana didefinisikan di sini, juga seperti pengetahuan apakah bunyi mesin mobil seperti bunyi mesin motor (Seifert, 1991)
Di dalam proses persepsi, individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu objek, yang dapat  bersifat positif atau negatif, senang atau tidak senang.  Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang agak stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dlam situasi yang tertentu pula ( Mayor Polak, 1976 dalam Fakhruddin, 1989).
Penelitian Fieldman dan Thomas (1979)  menemukan bahwa siswa yang mempunyai persepsi positif terhadap guru, dia  akan memandang mata pelajaran yang dipegang guru yang bersangkutan menjadi menarik , serta menilai guru lebih jelas dalam menyajikan pelajaran, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar para siswa (Fakhruddin, 1989).
Penelitian Rosental dan Jacobson (1968) menyimpulkan bahwa persepsi guru mempengaruhi perilaku guru terhadap muridnya. Selanjutnya perilaku guru terhadap murid  menimbulkan respons tertentu dari murid terhadap guru. Akibatnya, respons murid terhadap gurupun sesuai dengan perlakuan guru tersebut yang dadasarkan pada persepsi mereka sendiri sejak awal (Satiadarma, 2001).  Walaupun hasil penelitian ini menunjukkan persepsi guru terhadap murid, tentu tidaklah mustahil juga akan berlaku  untuk persepsi murid terhadap guru atau paling tidak ada kemiripannya. Persepsi sesorang sewaktu-waktu dapat berubah apabila dia berkesimpulan bahwa persepsinya ternyata tidak sesuai dengan kesan yang sesungguhnya (Branca, 1965). Pelajaran, motivasi, dan emosi dapat mempengaruhi persepsi. Persepsi juga dapat mempengaruhi motivasi (Matheson, 1982)

7.2 Minat
Minat (interest) istilah yang dipakai dalam dua arti: (1) fungsional, yang menunjukkan suatu jenis pengalaman perasaan yang dihubungkan dengan perhatian terhadap objek, atau tindakan dan (2) struktural, elemen atau hal dalam sikap individu, baik merupakan bawaan  atau karena diperoleh. Oleh karena itu dia cenderung memenuhi  perasaan dalam hubungaannya dengan objek tertentu, atau hal-hal yang berhubungan dengan subjek khusus atau bidang pengetahuan khusus, seperti psikologi. Apa yang disebut “ doctrine of interest” dalam pendidikan adalah teori bahwa pendidikan  harus berdasar pada minat anak, selalu mulai dari minat yang ada, dan mengembangkan minat baru berdasarkan minat yang ada (Drever, 1986).
Banyak kalangan ahli psikologi sependapat bahwa minat merupakan kecenderungan yang dimiliki oleh setiap orang/ individu untuk menyukai atau tidak menyukai  sesuatu objek tertentu.  Objek minat ini berada di sekitar lingkungan kehidupan individu. Semakin sering individu berinteraksi dengan  objek minat itu, maka semakin besar  kecenderung-annya untuk berminat terhadap objek minat itu. Banyak elemen yang mempengaruhi  proses belajar, salah satu di antarnya adalah minat. Pelajar menjadi sukses dalam proses belajar jika ia mempunyai keinginan bawaan (innate urge). Keinginan bawaan ini membuatnya memanifestasikan minat terhadap apa yang sedang ia lakukan dan juga membuat ia senang melakukannya (Robinson, Adjai. 1980).

Hakekat dan kekuatan dari minat  dan sikap seseorang merupakan aspek penting kepribadian. Kharakteristik ini secara material mempengaruhi prestasi pendidikan dan pekerjaan (Anastasi dan Urbina, 1998).  Prestasi belajar yang diperoleh peserta didik berasal dari suatu proses. Proses itu terjadi dalam interaksi antara perserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan media. Selain itu, prestasi belajar juga diperoleh peserta didik dari dorongan atau motivasi, sikap, maupun minat terhadap objek yang dipelajari (Lindgrend, 1976).
Masalah dapat merupakan tantangan dan menjadi faktor motivasi  yang kuat bagi siswa. Siswa dapat didorong untuk memecahkan masalah dan untuk mengambilkeputusan. Minat siswa juga akan cukup besar untuk  kegiatan pemecahan masalah dan mengambilan keputusan ( Sastrawijaya, 1988).

7.3  Sikap
Sikap sering kali didefinisikan sebagai tendensi untuk bereaksi secara menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap sekelompok  stimuli yang ditunjuk.  Dalam istilah yang lebih objektif, konsep sikap mungkin dikatakan berkonotasi konsistensi respon dalam kaitan dengan dengan kategori-kategori stimuli (Anastasi dan Urbina, 1998).
Sikap (atttitude) adalah seerangkat pendapat, minat atau tujuan yang menyangkut harapan akan suatu jenis pengalaman tertentu, dan kesediaan dengan suatu reakasi  yang wajar; kadangkala dipakai dalam pengertian yang lebih luas, akan tetapi agak kurang tegas , spserti pada esthetic attitide, dalam pengertian suatu kecenderungan untuk menghargai atau menghasilkan karya seni (Drever, 1986).
Sikap adalah: (1) pengaruh atau penolakan, (2) penilaian, (3) suka atau tidak suka, atau (4) kepositifan atau kenegatifan  terhadap suatu objek psikologis. (Mueller, 1992). Sikap membangun komponen penting nomor satu dalam jiwa manusia.  Secara kuat sekali mempengaruhi segala keputusan kita…untuk memilih dan menerima sesuatu  (Mueller, 1992).
Sikap (attitude) didefiniskan sebagai suatu keadaan internal yang mempengaruhi individu terhadap tindakan yang terarah pada benda (objek), atau kejadian.  Sikap mempunyai dua dimensi, yaitu kecenderungan positif dan dan kecenderungan negatif. Seseorang yang menghubungkan perasaan positif terhadap objek psikologi dikatakan mempunyai  sikap positif terhadap objek itu. Sebaliknya, seseorang yang menghubungkan perasaan negatif terhadap suatu objek psikologi dikatakan mempunyai sikap negatif terhadap objek tersebut. (Gagne, 1985)
Sikap mahasiswa terhadap materi dan pembelajaran Perkembangan Hewan  ditunjukkan melalui sikap atau kecenderungannya untuk menyenangi atau tidak menyenangi materi dan pembelajaran Perkembangan Hewan. Perasaan mahasiswa yang bersifat positif ditunjukkan melalui perhatian yang besar dan mendalam  terhadap materi dan pembelajaran Perkembangan Hewan. Sikap ini  bisa dilihat pada  usaha, kerja, keinginan dan rasa kesungguhan dalam belajar Perkembangan Hewan. Perasaan tidak senang atau sikap negatif ditunjukkan melalui usaha, cara kerja, kemauan, dan rasa kurang bersungguh-sungguh dalam pelajaran Perkembangan Hewan.
Apakah perilaku awal, analisis, atau intuitif dalam problem solving, secara keseluruhan tergantung pada  sikap positif (positive attitude) dan kemauan (willingness) terhadap  perlakuan dan penerimaan  dari masalah mereka sensiri. Pandangan netral menyatakan bahwa pengalaman yang ditingkatkan dengan masalah yang bersifat analitik cenderung mendorong pengembangan sikap positif bagi para anak didik lebih besar daripada  pengalaman di dalam masalah-masalah  yang bersifat intuituvf (Unesco, 1986)
Hasil penelitian Scibeci dan Reley (1986) menunjukkan bukti bahwa terdapat hubungan antara sikap dan prestasi belajar. Hasil penelitian ini juga menunjukkan persepsi  siswa terhadap pengajaran mempengaruhi sikap. Scibeci dan Reley  menyatakan bahwa persepsi para siswa terhadap pembelajaran  adalah indikator yang valid dari perilaku pengajaran (teaching behaviors), kemudian para guru yang menunjukkan  perilaku pembelajaran (instructional behaviors) dengan mendorong para siswa menjadi kreatif  dan mencoba mejadikan sains lebih mungkin mempunyai sikap positif terhdap sikap para siswa.  Sikap positif ini  kembali mempunyai pengaruh positif terhdap prestasi siswa.
7.4 Motivasi
Motivasi (motivation) merupakan suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara  tertentu. Motivasi diawali oleh motif (motive), yaitu  suatu kebutuhan tertentu atau yang menimbulkan motivasi (Seifer,1991). Motivasi  adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dari pengerian diatas ada tiga unsur  motivasi yang saling berkaitan, yaitu perubahan energi, perasaan dan reaksi. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam diri seseorang. Perubahan motivasi terjadi sebagai akibat dari perubahan tertentu di dalam sistem neurofisiologis dalam diri manusia. Misalnya timbulnya motif lapar sebagai akibat perubahan yang terjadi dalam sistem pencernaan. Motivadi ditandai dengan timbulnya  perasaan. Mulanya perasaan ini merupakan ketegangan psikologis, kemudian menjadi suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan perilaku yang bermotif (suatu kebutuhan tertentu). Perubahan ini mungkin bisa terjadi dan mungkin juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Miaslnya sesorang terlibat dalam suatu diskusi, karena dia merasa tertarik pada masalah yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan kata-katanya dengan lancar dan cepat keluar. Kemudian, motivasi juga ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Seseorang yang termotivasi akan merespon ke arah suatu tujuan. Respon tersebut berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan perubahan energi dalam tubuh.  Setiap respon merupakan suatu langkah ke arah mencapai tujuan. Misalnya, seseorang ingin menjadi juara maka ia akan belajar, bertanya kepada guru, membaca buku, dan mengerjakan tes dengan hati-hati.
Motivasi memiliki dua komponen, yaitu (1) komponen dalam (inner component) dan (2) komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah  perubahan dalam diri seseorang, misalnya keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Komponen luar ialah  apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah perilaku seseorang.  Dengan kata lain,  komponen dalam ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.

7.5 Kreativitas dan Aktivitas
Terdapat banyak pengertian kreativitas yang terkenal di antaranya yang mendifiniskan kreativitas  dalam empat dimensi yang dikenal  dengan Four P’s of Creativity, yaitu (1) kreativitas dari segi person (pribadi), (2)  kreativitas sebagai suatu process (proses) (3) kreativitas sebagai press (pendorong) dan (4) kreativitas dari segi product (hasil). Kreativitas dari segi person   mengacu pada potensi daya kreatif yang ada pada setiap pribadi. Kreativitas sebagiproses  proses  mengacu pada suatu bentuk pemikiran dimana individu berusaha  menemukan hubungan-hubungan  yang baru, mendapatkan jawaban,  metode atau cara-cara baru dalam mengahadapi  suatu masalah. Kreativitas sebagai press merupakan kreativitas yang datang dari dalam diri sendiri (internal) berupa hasrat dan motivasi yang kuat untuk berkreasi. Kreativitas dari segi product  yaitu segala sesuatu yang diciptakan oleh seseorang  sebagai hasil dari keunikan pribadinya dalam berinteraksi dengan lingkungan (Satiadarma dan Waruwu, 2003).
Kreativitas melahirkan aktivitas atau kreativitas ditunjukkan oleh adanya aktivitas. Orang yang mempunyai kreativitas tinggi biasanya menghasilkan berbagai aktivitas. Pembelajaran yang berbasis pada aktivitas (active learning) akan menuntut kreativitas berpikir lebih banyak daripada pembelajaran biasa.





Ringkasan
Persepsi  (perception) adalah proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu; biasanya dipakai dalam persepsi rasa, bila  benda yang kita ingat atau identifikasikan adalah objek yang mempengaruhi organ perasaan. Di dalam proses persepsi, individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu objek, yang dapat  bersifat positif atau negatif, senang atau tidak senang. Minat merupakan kecenderungan yang dimiliki oleh setiap orang/ individu untuk menyukai atau tidak menyukai  sesuatu objek tertentu.  Objek minat ini berada di sekitar lingkungan kehidupan individu. Sikap sering kali didefinisikan sebagai tendensi untuk bereaksi secara menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap sekelompok  stimuli yang ditunjuk. Sikap mengandung unsur  penerimaan atau penolakan, penilaian, suka atau tidak suka, dan kepositifan atau kenegatifan  terhadap suatu objek psikologis. Motivasi (motivation) merupakan suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara  tertentu. Motivasi diawali oleh motif (motive), yaitu  suatu kebutuhan tertentu atau yang menimbulkan motivasi. Terdapat banyak pengertian kreativitas yang terkenal di antaranya yang mendifiniskan kreativitas  dalam empat dimensi yang dikenal  dengan Four P’s of Creativity, yaitu (1) kreativitas dari segi person (pribadi), (2)  kreativitas sebagai suatu process (proses) (3) kreativitas sebagai press (pendorong) dan (4) kreativitas dari segi product (hasil). Kreativitas melahirkan aktivitas atau kreativitas ditunjukkan oleh adanya aktivitas. Orang yang mempunyai kreativitas tinggi biasanya menghasilkan berbagai aktivitas.


Perlatihan
Setelah memahami pokok bahasan ini silahkan Anda kerjalakan latihan di bawah ini!
1)   Jelaskan pengertian persepsi!
2)   Kemukakanlah sebuah contoh bukti bahwa persepsi itu penting dalam pembelajaran!
3)   Jelaskan pengertian minat!
4)   Kemukakanlah sebuah contoh bukti bahwa minat itu penting dalam pembelajaran!
5)   Jelaskan pengertian motivasi!
6)   Kemukakanlah sebuah contoh bukti bahwa motivasi itu penting dlampembelajaran!
7)   Bedakanlah antara kreativitas dengan aktivitas!
8)   Tunjukkanlah sebuah contoh atau ilustrasi bahwa persepsi mempunyai hubungan dengan minat, sikap motivasi dan aktivits dalam pembelajaran!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar